Miiki 60.000 Eksemplar Buku, Koleksi Perpustakaan Kota Magelang Makin Lengkap
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang terus berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satunya dengan terus memperkaya referensi. Tahun 2019 ini saja, Perpustakaan yang berpusat di Jalan Kartini, Magelang Tengah itu menambah setidaknya 2.927 eksemplar buku berbagai judul. Kasi Pengolahan Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan, Disperpusip Kota Magelang, Leny A Mesah mengatakan, koleksi buku terbaru itu mempertimbangkan usulan para pembaca. Ia menyebutkan sekitar 2.000 eksemplar merupakan bantuan dari Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. ”Lalu 927 eksemplar dari pengadaan. Untuk tahun ini masih ada sekitar 2.000 eksemplar bantuan dari pusat, namun belum terolah sehingga dia belum tahu jumlah pastinya berapa,” kata Leny, kepada wartawan, kemarin. Baca Juga Ribuan Petani Tembakau di Temanggung Unjuk Rasa, Tolak Perda KTR Dengan tambahan itu, maka Perpustakaan Kota Magelang kini setidaknya memiliki lebih dari 60 ribu eksemplar berbagai judul. Tidak hanya itu, Perpustakaan juga masih mempunyai koleksi buku digital. ”Khusus yang buku digital terakses di i-Magelang sekitar 4.100 judul,” sebutnya. Kepala Disperpusip Kota Magelang Isa Ashari menambahkan, ke depan akan memperluas area baca di perpustakaan dengan memanfaatkan teras gedung sebelah kanan. Perluasan ini juga mengakomodasi keinginan pengunjung. ”Tingkat kunjungan perpustakaan semakin tinggi, pernah sampai 700 pengunjung dalam sehari sehingga tidak muat. Kalau tingkat kunjungan rata-rata ada dikisaran 300 orang perhari,” tuturnya. Ia berharap perpustakaan bisa menjadi sarana rekreasi. Terlebih Disperpusip juga kini memiliki gedung mini teater. Ruangan yang menyerupai gedung bioskop tersebut dibuka untuk umum, tak terkecuali anak-anak atau sekolah dari luar daerah. Baca juga Berikan Motivasi, Walikota Magelang Minta Hindari Gesekan Sesama Driver Ojol ”Saat ini kita sedang menambah koleksi film untuk ditayangkan di mini teater ini. Seluruhnya (film) bersifat edukatif dengan durasi kurang dari setengah jam,” katanya. Isa menyebutkan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan inovasi mini teater. Lewat program inovasi tersebut minat baca dan kunjungan masyarakat ke perpustakaan kian bertambah. ”Kita baru menambah koleksi film-film untuk ditayangkan di sana. Program ini bisa menarik kunjungan anak-anak TK dan SD, serta melatih meningkatkan minat baca anak usia dini. Konten film yang ditayangkan harus benar-benar edukatif,” ungkapnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: